BNPB Laporkan Hasil Penanggulangan Gempa Gayo

Laporan Arif A Nanta, Simbad Radio 
Takengon (SimbadRadio) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan upaya yang telah dilakukan dalam penanganan darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Ketua BNPB, Samsul Ma'arif dalam konferensi pers di kantor Bupati Aceh Tengah, Rabu (10/7) mengatakan, kebutuhan mendesak pengungsi korban gempa Gayo adalah pangan, air bersih, selimut, kain sarung, dan tenda.

"Seandainya persediaan dana untuk membantu korban gempa tersedia seperti air di danau, maka segera akan kita ambil untuk mencukupi kebutuhan pengungsi. Tapi kenyataan tidak seperti itu, di negara ini semua butuh proses," kata Samsul.

Selain telah dibentuk Posko Terpadu Tanggap Darurat di Mess Pemerintah Daerah Bener Meriah, upaya pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban juga terus dilakukan.

Pada masa evakuasi dan tanggap darurat, jumlah personil yang dikerahkan untuk penanggulan dan penanganan darurat bencana berjumlah 1.003 personil TNI, 676 Polisi, 25 orang BPBA, 16 orang BNPB, 60 petugas Basarnas, 15 orang personil pemerintah daerah dan 9 orang dari RAPI.

Selain itu BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai untuk masing-masing kabupaten sebesar Rp 250.000.000 dan bantuan logistik dan peralatan berupa tenda keluarga 25 unit, tenda pengungsi 4 unit, tenda pengungsi payung 4 unit, tenda dapur umum 3 unit, serta selimut sebanyak 5.000 lembar. Samsul Maarif juga mengatakan, Kementerian Sosial telah memberikan bantuan tenda keluarga 71 unit dan kurma 2.000 kg, begitu juga pihak Kementerian Pekerjaan Umum telah memberikan bantuan mobil tangki air 10 unit dari 18 unit yang telah dioperasikan, hidran umum 40 unit, wc darurat 40 unit, jerigen 400 unit.

Selain itu Kementerian Kesehatan juga telah memberikan bantuan obat emergency untuk RSUD Bener Meriah dan Aceh Tengah. Serta bantuan vaksin rebies, paket obat diare, kelambu, abate, emergency kit dan pamphlet kesehatan keliling.

Dinas Kesehatan Provinsi Aceh juga telah menurunkan tim medis yang terdiri dari 4 dokter umum, 2 dokter spesialis bedah dan 3 perawat bedah dan tim surveilans serta tim kesehatan lingkungan. Upaya kesehatan lain yang telah dilakukan adalah pelayanan darurat bagi korban luka. Demikian juga telah dilakukan pelayanan rujukan ke Rumah Sakit PMI Lhokseumawe dan RSU Zainal Abidin Banda Aceh. Selain itu juga telah dibuka pos pelayanan kesehatan di 6 titik pengungsian kabupaten Aceh Tengah. Begitu juga Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan regional Sumatera Utara telah membantu 1 paket alat kesehatan untuk operasi di RSUD Datu Beru dan 1 unit tenda pelayanan kesehatan untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah.

BPBA Provinsi Aceh juga telah membantu logistik senilai Rp 150.000.000 dan telah mengoperasikan Communication Mobile, Dapur Umum Lapangan dan Mobil Toilet serta truk serba guna. Dinas Sosial Provinsi Aceh juga telah membantu logistic senilai Rp 450.000.000. Sementara itu, TNI telah mengoperasikan 2 unit dapur umum dengan kapasitas 1000 persi di tempatkan di Blang Mancung dan Simpang Rajawali. Telah dilakukan distribusi air bersih, pangan, selimut dan tenda di distribusikan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan.

Untuk perbaikan darurat BPNP mengatakan saat ini telah dilakukan upaya pembersihan jalan yang mengalami longsor dengan mengerahkan alat berat. Telah diperbaiki jalan akibat sebanyak 7 titik di kabupaten bener meriah dan 15 titik di kabupaten Aceh Tengah, serta telah dilakukan pemulihan aliran listrik

Samsul Ma'arif mengatakan saat ini kebutuhan yang masih mendesak adalah kebutuhan pangan, air bersih, selimut kain sarung dan tenda, Sebagai tindak lanjut penanganan gempa bumi di kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah telah ditetapkan Status Tanggap Darurat oleh Gubernur Aceh berdasarkan Surat Pernyataan Nomor: 22/PER/2013 tanggal 4 Juli 2013, selama 2 minggu. Terhitung dari tanggal 3 Juli sampai dengan 17 Juli 2013 dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan.